detikcom - Kota Surabaya memiliki banyak tempat nongkrong yang unik dan menarik. Selain kafe-kafe yang instagramable, ada juga warkop yang menarik perhatian. Salah satunya adalah Warkop Keluarga Setan di Surabaya, Kamis (22/6/2023).
Ketika pertama kali mengunjungi warkop ini, kita akan merasakan suasana yang berbeda. Seperti sedang berada di pedesaan, kita akan disambut dengan atap jerami, teras bambu, dan kursi kayu. Namun, yang membuatnya menarik adalah pengalaman menikmati kopi di atas kuburan bersama pocong, kuntilanak, dan teman-temannya.
Pada umumnya, duduk lesehan sambil menikmati kopi di kafe yang instagramable terasa biasa saja. Tapi di sini, kita bisa menikmati kopi di atas kuburan dan merasakan sensasi yang berbeda.
Desain warkop ini mengingatkan pada pagar tempat pemakaman umum (TPU). Setelah memasuki warkop, kita akan melihat sejumlah kuburan lengkap dengan kijing dan batu nisan. Orang-orang duduk lesehan mengelilingi kuburan tersebut dan menggunakan kuburan sebagai meja untuk meletakkan cangkir kopi.
Warkop ini didesain dengan suasana horor oleh pemiliknya, Dio Bagus. Ada ornamen kuburan di bawahnya terdapat manekin menyerupai sosok jenazah dengan kain kafan tersingkap. Hal ini menciptakan kesan suasana di dalam liang lahad.
Pemilik Warung Ketan, Dio Bagus, mengaku suka dengan hal-hal mistis dan mencoba memancing rasa penasaran orang dengan menciptakan konsep warkop yang terkesan horor. Di dalam warkop ini, terdapat berbagai sosok mistis seperti sosok berambut panjang berbaju hitam yang duduk di atas kursi goyang, sosok berambut panjang berbaju putih penuh darah yang menggantung di langit-langit, pocong, boneka seram, dan sebagainya.
Menu makanan dan minuman di warkop ini juga diberi nama-nama yang terkesan horor. Misalnya, ketan lawang sewu (ketan keju), kuku pocong (jamur krispi), ketan laut selatan (green tea), dan lidah kuntilanak (tahu krispi). Menariknya, kata ‘Ketan’ sebenarnya merupakan akronim dari ‘Keluarga Setan’.
Warkop ini juga menjadi tempat yang cocok untuk berfoto atau merekam video untuk diunggah di Instagram. Meskipun replika, nisan dan hantu-hantu tradisional di Warkop Ketan menciptakan kesan antimainstream yang unik.
Dio mengubah konsep warung kopi miliknya saat pandemi melanda dan mengancam usahanya. Dia berpikir bagaimana cara agar warungnya kembali ramai dan berhasil. Dengan konsep horor, Warkop Ketan berhasil menarik minat masyarakat.
Meskipun awalnya warung ini berkonsep cafe dengan tema
industri, Minor Al Asr, Tim Manajemen atau Kepala Production Warkop Ketan, mengatakan bahwa mereka mencoba konsep horor karena pemiliknya suka hal-hal mistis. Konsep horor tersebut diperkenalkan sekitar 1,5 tahun yang lalu dan berhasil meningkatkan omzet hingga 7 kali lipat, mencapai Rp 4 juta per hari.
Dengan animo masyarakat yang tinggi terhadap warkop berkonsep horor ini, Dio dan timnya berusaha mempertahankan eksistensi warung dengan terus memberikan gebrakan-gebrakan baru. Warkop Ketan tetap mempertahankan konsep horornya yang unik. (sl)