JAKARTA - Wakil Presiden (Wakil Presiden) Ma’ruf Amin memuji para pelajar dan masyarakat Tionghoa yang hadir di sana LasemJawa Tengah terus menjaga multikulturalisme. Hal ini tercermin dari Pondok Pesantren (Ponpes) Kauman yang dibangun oleh keturunan KH Ma’shoem Ahmad yang dikenal dengan sebutan “Tiongkok Kecil” karena kuatnya pengaruh budaya Tionghoa.
Bahkan hingga saat ini, para penghuni pesantren tersebut hidup rukun dengan masyarakat Tionghoa yang tinggal di kawasan tersebut. Hal itu diungkapkan Wapres saat menghadiri Haul ke-52 KH Ma’shoem Ahmad, Khotmil Qur’an, Rajabiyyah dan Harlah NU ke-101 di Pondok Pesantren Kauman Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
“Saya suka budaya [toleransi] Multikulturalisme di Lasem terus dijaga, inilah kekayaan Lasem, inilah kekayaan bagi Indonesia dan bagi kita semua, kata Wapres dalam keterangan resminya, dikutip Senin (29/1/2024).
Lebih lanjut Wapres mencatat, interaksi budaya Muslim dan etnis Tionghoa di Lasem sudah terjadi jauh sebelum Indonesia merdeka. “Ternyata ada di sini.” [Lasem] tempat terjadinya akulturasi budaya, percampuran antara masyarakat pesantren dan masyarakat Tionghoa. “Jadi kawasan ini sudah disebut sebagai kawasan toleran sejak abad 16 dan 17,” ujarnya.
Untuk itu, menurut Wapres, masih bertahannya konsep multikultural di kawasan inilah yang mampu membuat Indonesia dikenal dunia karena toleransinya.
“Jadi ini sebenarnya sebuah contoh dan mungkin ini yang menjadi inspirasi kita bahwa Indonesia kini dikenal sebagai negara paling toleran di dunia,” kata Wapres bangga.
Lebih lanjut Wapres mengungkapkan, beberapa delegasi Dewan Hukama al-Muslimin (MHM), khususnya Persatuan Intelektual Muslim Dunia yang berbasis di Abu Dhabi, datang menemuinya lebih awal untuk belajar toleransi. Menurut pengakuan Dubes, Indonesia adalah negara paling toleran yang bisa menjadi contoh kehidupan.
“Mereka justru mengatakan, sekarang bukan saatnya buku-buku berbahasa Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, justru buku-buku berbahasa Indonesia yang harus diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Mengapa? “Karena banyak sekali nilai-nilai di Indonesia yang dapat menjadi pembelajaran bagi kehidupan global,” jelas Wapres.
“Itu pula peran Lasem dalam memberikan informasi tentang kehidupan toleransi di Indonesia,” imbuhnya.
Baca juga: Mengenal QRIS Antar Batas yang bisa Anda temukan di aplikasi M-Smile dari Bank Mega
Ikuti berita Okezone berita Google
Ikuti terus semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang
klik disinidan nantikan kejutan menarik lainnya
Quoted From Many Source