Senin, 29 Januari 2024 - 16:31 WIB
PEKALONGAN - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka menghadiri pertemuan dengan pengusaha UMKM dan perajin batik serta pelaku UMKM di Teras Dapoer Pelangi Pekalongan, Jawa Tengah (29/1/24). Dalam pertemuan tersebut, Gibran mendengarkan keinginan para perajin dan membeli berbagai batik.
Baca juga:
Gus Yahya mengklarifikasi pernyataan Sekjen soal dukungan NU terhadap Prabowo-Gibran
Ada hal menarik yang muncul dari diskusi yang berlangsung. Salah satu perajin batik berharap Gibran bisa menjadi Nelson Mandela Indonesia versi milenial dengan menjadi duta batik jika nanti terpilih menjadi wakil presiden.
“Tentunya Mas Gibran tidak hanya menjadi duta batik saja, tapi juga garda depan pendukung batik, tak kalah dengan Nelson Mandela di Afrika Selatan. Kita berharap Mas Gibran bisa menjadi Nelson Mandela generasi milenial di Indonesia,” tuturnya. pemilik merek batik Tamakun.
Baca juga:
Kaesang: Tanggal 14 Februari 2024, Saya Minta Kalian Vote Wajah Mas Gibran
“Jika Yøng menerbitkan bagian bawah batik ini, saya yakin batik ini akan semakin kreatif,” lanjutnya.
Gibran pun menanggapi masukan dan saran dari para pelaku UMKM dan pegiat ekonomi kreatif. Dikatakannya, Pekalongan sebenarnya menjadi model bagi perkembangan batik dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Baca juga:
Nusron Wahid meluncurkan Becak Listrik (Cakpro) Prabowo pertama di Indonesia
Menurut Gibran, para pelaku UMKM khususnya para pembatik di Pekalongan perlu menjalani pelatihan atau inkubasi untuk mengembangkan pemasaran digital seperti yang dilakukan di Kota Solo melalui kerja sama dengan marketplace seperti Shopee hingga Tokopedia dan juga fasilitas pengembangan kreatif melalui Solo Technopark.
Gibran berjanji akan memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan ekonomi kreatif, khususnya pendekatan teknologi dan kemajuan digitalisasi. Ia berharap produk kreatif seperti yang ada di Pekalongan dapat terus berkembang, bahkan menjangkau seluruh dunia.
“Ini penting, di SMK ada kurikulum digital marketing dan ada Technopark,” kata Gibrán.
Gibran berharap ke depan, Kota Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta yang merupakan kota penghasil batik mampu saling bersinergi dan saling melengkapi, tidak sekadar bersaing satu sama lain. Hal ini dikarenakan setiap daerah produksi batik mempunyai produk dengan motif yang berbeda-beda.
Hal lain yang juga dibahas dalam pertemuan tersebut adalah pemerataan akses internet di seluruh wilayah. Sebab menurut Gibran, Internet sudah menjadi bagian penting dalam pembangunan ekonomi, khususnya pemasaran digital
Selain berdiskusi, Gibran menyempatkan diri melihat pameran dan membeli beberapa produk batik yang dipamerkan.
Salah satu pedagang batik yang juga pemilik batik merek Ndaru mengatakan, Gibran melihat-lihat kain batik yang dibuatnya dan membeli kain batik tersebut seharga Rp 500.000.
Sementara itu, pedagang batik merek Seseby lainnya bercerita kepada Ozzy bahwa dirinya senang Gibran mengunjungi stand batik tulis dan cap miliknya. Ia bahkan bangga Gibran membeli kanvas batik ciptaannya seharga Rp 1.750.000.
Senang dan bangga sekali, Mas Gibran membelikan batik saya, kata pedagang itu.
Sisi lain
Gibran berjanji akan memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan ekonomi kreatif, khususnya pendekatan teknologi dan kemajuan digitalisasi. Ia berharap produk kreatif seperti yang ada di Pekalongan dapat terus berkembang, bahkan menjangkau seluruh dunia.
Quoted From Many Source