TEMPO.CO, Jakarta - Istana mengumumkan pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (OH) adalah hal biasa. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengklaim pertemuan kedua tokoh tersebut demi kebaikan dan kemajuan bangsa.
Pertemuan Jokowi dan AHY terjadi di Restoran Gudeg Yu Djum Wijilan, Yogyakarta, pada Minggu pagi, 28 Januari 2024. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 45 menit, yang menurut Ari berlangsung dalam suasana informal dan santai – saat sarapan.
“Dibahas dari hal-hal ringan hingga urusan nasional dan situasi politik negara,” kata Ari tanpa menjelaskan lebih lanjut pernyataannya dalam laporan tertanggal Senin, 29 Januari 2024.
Juru Bicara Partai Demokrat Herzaka Mahendra Putra juga mengatakan pertemuan Jokowi dan AHY untuk membahas situasi politik saat ini. Hal itu disampaikan Herzaky melalui pesan tertulis pada Minggu, 28 Januari 2024.
Herzaky mengatakan pertemuan itu dilakukan untuk saling memahami posisi terkini antara presiden dan ketua partai politik di luar pemerintahan. “Jadwal pertemuannya santai. Jamnya hanya presiden dan ketua partai utama, pembicaraan informal juga membahas masalah nasional dan rakyat. Pembicaraan informal pagi hari,” ujarnya.
Demokrat adalah partai di luar pemerintahan. Namun pada pemilu 2024, partai tersebut mendukung calon presiden, Prabowo Subianto, yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Rak, putra sulung Jokowi.
Periklanan
Ini bukan kali pertama Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Koalisi Pendukung Prabowo-Gibran. Selain pertemuan AHY lebih dari dua pekan lalu, Jokowi menggelar pertemuan terpisah dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.
Dosen Ilmu Politik dan Kajian Internasional Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan, pertemuan Jokowi dan AHY merupakan bentuk pengakuan atas peran Partai Demokrat dalam kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Ahmad pun menyoroti sikap AHY yang menurutnya Kerap dikatakan partainya serius dengan kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Tampaknya Jokowi ingin memastikan infrastruktur pemenangan dan mesin politik Prabowo-Gibran memang berfungsi maksimal, 16 hari menjelang pemilu 14 Februari 2024, kata Ahmad yang juga Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Urusan Strategis, demikian disampaikan secara tertulis pada Minggu 28 Januari 2024.
Belakangan ini, Jokowi dibanjiri kritik dari berbagai kalangan karena menyebut presiden bisa berpihak dan berkampanye. Kelompok masyarakat sipil dan lawan politik takut akan penyalahgunaan kekuasaan.
Pilihan Editor: Pakar menyebut pertemuan Jokowi-AHY untuk memastikan mesin politik Prabowo-Gibran berjalan maksimal
Quoted From Many Source