Jakarta | detikcom - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengungkapkan pandangannya tentang kursi Menkominfo yang kosong setelah Johnny G Plate ditahan oleh Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi proyek BTS BAKTI. Jokowi mengakui bahwa ia telah menemukan pengganti Johnny.
“Kami sudah menemukannya, tetapi kami menunggu,” kata Jokowi di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (27/6/2023).
Jokowi menyatakan bahwa perombakan kabinet atau reshuffle akan segera dilakukan. Namun, ia menjelaskan bahwa reshuffle kabinet harus menunggu saat yang tepat.
“Belum saatnya. Ketika saatnya tiba, itu akan segera diselesaikan,” ujarnya.
“Kami menunggu waktu yang tepat,” tambah Jokowi.
Seperti yang diketahui, jabatan Menkominfo masih kosong setelah politikus Partai NasDem, Johnny G Plate, ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan dalam kasus korupsi proyek BTS BAKTI.
Setelah Johnny G Plate menjadi tersangka, Jokowi menunjuk Mahfud Md, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menkominfo.
“Plt-nya adalah Pak Menko Polhukam,” kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Jumat (19/5).
Jokowi menghormati proses hukum dalam kasus korupsi proyek BTS yang melibatkan Johnny G Plate. Ia yakin bahwa Kejaksaan Agung telah bekerja secara profesional.
“Kami menghormati dan harus menghormati proses hukum yang ada,” kata Jokowi.
Jokowi juga menolak isu adanya intervensi politik dalam penetapan Johnny G Plate sebagai tersangka. Ia menegaskan bahwa Kejaksaan Agung telah transparan dalam menangani kasus tersebut.
“Yang pasti, Kejaksaan Agung adalah lembaga yang profesional dan terbuka terhadap semua hal yang terkait dengan kasus ini,” ujar Jokowi. Jokowi juga memberikan respons terhadap pertanyaan mengenai isu intervensi politik terkait penetapan Johnny G Plate sebagai tersangka. (sl)